ABSTRAK
PENGERTIAN CERDAS DAN HUBUNGANNYA DALAM BIDANG SISTEM INFORMASI
Hana Mansjur
(13115011)
Jurusan Sistem Informasi , Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat 16424, Telp. +62-21 -78881112 ext.
234
e-mail : mediacenter@gunadarma.ac.id.
Untuk melakukan suatu hal diperlukan sifat cerdas. Cerdas dapat dilakukan
dengan mengetahui bagaimana melakukan tindakan yang baik dan benar. Selain itu,
cerdas dapat dilakukan dengan memanfaatkan suatu hal yang sudah dimiliki
semaksimal mungkin, seperti mengajarkan ilmu yang sepenuhnya dimiliki kepada
orang lain tanpa takut ilmu yang dibagikan akan berkurang. Kecerdasan yang
dimiliki setiap orang juga memilki beberapa jenis, yaitu kecerdasan linguistik,
logika-matematika, visual-spasial, musikal, intrapersonal, interpersonal,
kinestetik, dan naturalis.
Pada bidang sistem informasi, cerdas juga dibutuhkan untuk mengembangkan
ilmu yang sudah di dalamnya, seperti Sistem Informasi Cerdas, yaitu sistem yang
dapat menirukan perilaku manusia yang terbagi menjadi Kecerdasan Buatan /
Artificial Intelligence (mempunyai sudut pandang kecerdasan, penelitian,
bisnis, dan pemrogram, serta mempuyai metode Breadth-first Search dan
Depth-first Search, dan dibagi menjadi dua aspek keilmuan, yaitu Kecerdasan
Komputasional / Computational Intelligence dan Data Mining), Sistem Cerdas /
Intelligence System) (mempunyai konsep Tiring Test, Turing Test, Pemrosesan
Simbolik, Heuristik, Penarikan Kesimpulan / Inferencing, Heuristik, Pencocokan
Pola / Pattern Matching, serta aspek keilmuan Sistem Pakar / Expert System dan
Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System yang dikembangkan untuk
Pemrosesan Bahasa Alami juga Sistem Sensor dan Robotika), dan Sistem Informasi
sendiri untuk melakukan operasi dan manajemen antara teknologi informasi dan
orang yang bertindak dengan bantuan teknologi.
Kata Kunci : Cerdas,
Kecerdasan Buatan, Sistem Cerdas, Sistem Informasi
PENDAHULUAN
Setiap manusia diberikan akal untuk berpikir dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Dalam menggunakan akal tersebut tentunya setiap orang dapat
berbuat sesuai apa yang dikehendaki. Berdasarkan perbuatan yang dikehendaki
tesebut akan lebih baik jika seseorang melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain, sehingga terciptanya kehidupan yang berjalan seimbang.
Dalam melakukan setiap kegiatan yang bermanfaat tersebut diperlukan suatu ilmu
yang harus diketahui. Untuk mengolah ilmu tersebut diperlukan suatu hal agar
ilmu tersebut dapat diterima dengan baik dan dikembangkan dengan kreatif,
sehingga ilmu tersebut tidak terbuang begitu saja.
Pada setiap bidang ilmu kehidupan, tidak terkecuali ilmu pengetahuan dan
teknologi yang juga diperlukan hal yang dapat membuat dikembangkannya ilmu
tersebut sesuai dengan berjalannya zaman, sehingga terciptanya suatu teknologi
demi memenuhi kebutuhan. Para pembuat inovasi teknologi juga berdasarkan pada
suatu hal ini dalam pembuatan teknologinya.
Suatu hal yang diperlukan tersebut adalah cerdas yang sangat berhubungan
dengan berbagai bidang kehidupan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
bidang sistem informasi yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menghasilkan banyak manfaat yang akan dibahas pada jurnal ini.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kata Cerdas
Cerdas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sempurna perkembangan
akal budinya untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya; tajam pikiran. Dalam
berbagai bidang tentunya diperlukan kecerdasan demi terwujudnya keinginan yang
dicapai dalam suatu bidang tersebut,. Kecerdasan dapat dilakukan dengan
mengetahui bagaimana melakukan tindakan yang baik dan benar. Selain itu, cerdas
dapat dilakukan dengan memanfaatkan suatu hal yang sudah dimiliki semaksimal
mungkin, seperti mengajarkan ilmu yang sepenuhnya dimiliki kepada orang lain
tanpa takut ilmu yang dibagikan akan berkurang. Kecerdasan sendiri mempunyai
pengertian perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi seperti
kepandaian, ketajaman pikiran.
Kecerdasan Menurut
Para Ahli :
1. Winston dan Pendergast (1994) : Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar
atau mengerti dari pengalaman. Memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu,
menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran
dalam memecahkan masalah dan menyelesaikannya secara efektif.
2. Gregory : Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan
masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan
budaya tertentu.
3. Anita E. Woolfolk : Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru
atau lingkungan pada umumnya.
4. Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :
·
Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
·
Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
· Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang
berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
B. Jenis – Jenis Kecerdasan
Jenis-jenis kecerdasan
menurut Howard Gardner adalah :
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan
dalam mengolah kata yaitu kemampuan untuk menggunakan kata – kata secara
efektif, baik secara lisan maupun tulisan
2.
Kecerdasan Logika – Matematika
Kecerdasan logika – matematika ialah
kecerdasan dalam hal angka dan logika yaitu kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah
3.
Kecerdasan Visual – Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah
kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat
(cermat)
4.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk
menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan
bentuk-bentuk musik
5.
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah
kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri
sendiri
6.
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan
untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain, kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
7.
Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan
dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran
dan perasaan
8.
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan
untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa
yang di jumpai di alam maupun lingkungan
C. Pengertian Sistem Informasi Cerdas
Cerdas juga diperlukan dalam bidang sistem informasi agar terwujudnya
inovasi baru, sehingga dibuatlah sisitem informasi cerdas. Sistem Informasi
Cerdas atau Intelligence Information System (IIS) didefinisikan sebagai
kemampuan mesin atau sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada
lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sebagai sistem yang mampu
menirukan perilaku manusia, sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan
kemampuan dalam hal :
1. Menyimpan informasi.
2.
Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan
menarik kesimpulan.
3.
Beradaptasi dengan keadaan baru.
4.
Berkomunikasi dengan penggunanya.
D. Aspek Utama Sistem Informasi Cerdas
Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System=IIS) dibagi
menjadi 3 aspek utama, yaitu:
A. Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan Buatan bermula pada dua tahun setelah General Electric memasang
komputer pertama aplikasi bisnis pada tahun 1956. Konsep dari Kecerdasan Buatan
adalah mempelajari kemampuan dari suatu mesin dan algoritma untuk
diimplementasikan dalam kehidupan nyata berdasarkan pikiran manusia. Dalam
sebuah algoritma, Kecerdasan Buatan terdapat dua persepsi terhadap otak
manusia, pertama bagaimana cara berfikirnya dan kedua adalah seberapa besar
pola pikir yang dihasilkan. Dari problema tersebut dapat diambil garis besar
hubungan Sistem Informasi Cerdas terhadap Kecerdasan Buatan yaitu cara berfikir
dan pola fikir.
Pengertian Kecerdasan
Buatan menurut para ahli :
·
Marvin Minsky
“Kecerdasan Buatan adalah sebuah
disiplin ilmu untuk membuat mesin melakukan banyak hal yang memerlukan kecerdasan
jika dilakukan oleh manusia”.
·
H. A. Simon
“Kecerdasan Buatan merupakan area riset,
aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan
sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas”.
·
Rich and Knight
“Kecerdasan Buatan merupakan sebuah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia”.
·
Encyclopedia Britannica
“Kecerdasan Buatan merupakan cabang dari
Ilmu Komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan
bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan
metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”.
Sejarah Kecerdasan
Buatan
Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah
apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin
penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada
Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram. Bertrand
Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang
merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus
Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas ” pada 1943 yang meletakkan
pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang
bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University
of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh
Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich
Prinz. John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan ” pada konferensi
pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan
bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai
sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum
membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan
pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma,
program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika.
Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan
batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa
komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis
aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi
medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec
mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan
berintang yang kusut secara mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan
algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada
1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan
demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer
permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game
yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan
melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama
telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada
pemerintah AS. Tantangan Hebat DARPA, yang dimulai pada 2004 dan berlanjut
hingga hari ini, adalah sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan
dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, komputer
dan susunan sensor yang canggih, melintasi beberapa ratus mil daerah gurun yang
menantang.
Sudut Pandang
Kecerdasan Buatan
1. Sudut Pandang
Kecerdasan, Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas (berbuat
seperti yang dilakukan manusia)
2. Sudut Pandang Penelitian,
Kecerdasan buatan adalah studi bagaimana membuat komputer dapat melakukan
sesuatu sebaik yang dilakukan manusia
3. Sudut Pandang Bisnis,
Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan
metodologis dalam menyelesaikan masalah bisnis
4. Sudut Pandang
Pemrogram, Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik,
problem solving, dan pencarian (searching).
Metode dalam
Kecerdasan Buatan
1.
Breadth-first Search
Breadth-first search
adalah algoritma yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu
simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul
tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan
bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian seterusnya.
Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d dikunjungi
lebih dahulu sebelum simpul-simpul pada aras d+1. Algoritma ini memerluka-n
sebuah antrian q untuk menyimpan simpul yang telah dikunjungi. Simpul simpul ini
diperlukan sebagai acuan untuk mengunjungi simpul-simpul yang bertetanggaan
dengannya. Tiap simpul yang telah dikunjungu masuk ke dalam antrian hanya satu
kali. Algoritma ini juga membutuhkan table Boolean untuk menyimpan simpul yang
te lah dikunjungi sehingga tidak ada simpul yang dikunjungi lebih dari satu
kali. Salah satu contoh kakas pencarian yang menggunakan metode BFS adalah
WebCrawler. WebCrawler adalah suatu kakas yang membuat indeks isi dari suatu
dokumen di Web yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh mesin pencari. Terdapat
tiga langkah yang dilakukan oleh WebCrawler ini ketika mengunjungi dokumen,
yaitu menandai bahwa suatu dokumen telah dikunjungi, mengenali link yang
terdapat pada dokumen tersebut, kemudian isinya didaftarkan pada daftar indeks.
Pada akhirnya, WebCrawler akan menampilkan file yang paling banyak berkaitan
dengan kata kunci.
2.
Depth-first
Search
Depth-first search
(DFS) melakukan pencarian secara preorder. Mengunjungi anak suatu simpul
sebelum simpul tetangganya. Berkaitan dengan mesin pencari, DFS ini cenderung
mengindeks dokumen berdasarkan suatu link.Algoritma DFS yang diterapkan pada
mesin pencari dalam melakukan pengindeksan adalah mengunjungi suatu server
kemudian menyimpansemua link yang berhubungan dengan server tersebut baru
kemudian mengunjungi server lain. Salah satu yang menerapkan algoritma DFS pada
mesin pencarian adalah FTPSearch. FTPSearch adalah suatu mesin pencari dokumen
yang tersimpan di jaringan ITB. Dapat diakses pada http://ftpsearch.itb.ac.id. FTPSearch
akan menampilkan daftar hasil pencarian berdasarkan server. File-file yang
tersimpan pada suatu server akan ditampilkan terlebih dahulu kemudian baru
berpindah pada server lain. FTPSearch tidak memperhatikan file mana yang lebih
berkaitan dengan kata kunci karena FTPSearch tidak melakukan observasi sampai
pada isi dokumen tapi hanya melihat judul dokumen
Komponen Keilmuan
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan dalam Sistem Informasi Cerdas dibagi menjadi dua komponen
keilmuan, yaitu :
1.
Kecerdasan
Komputasional / Computational Intelligence (CI)
Kecerdasan Komputasional (Computational Intellegent) adalah pendekatan yang
muncul untuk komputasi secara paralel yang meniru kemampuan manusia seperti
berpikir dan belajar dalam suatu lingkungan dengan ketidakpastian. Kecerdasan
Komputasional adalah sebuah pendekatan baru untuk membangun sitem komputasi
sistem cerdas yang bertujuan membantu menyelesaikan permasahan manusia.
Kecerdasan Komputasional terdiri dari tiga paradigma komputasi, yaitu:
Neural Network System, Fuzzy Logic, Probabilistic Reasoning yang terdiri dari
teori Chaos, Belief Networks, Genetic Algorithm. Kontribusi yang sangat penting
dari Fuzzy Logic adalah sebuah metode untuk komputasi dengan menggunakan
kata-kata, Jaringan Syaraf Tiruan dapat mengidentifikasi sistem, belajar, dan
beradaptasi, sedangkan Probabilistic Reasoning untuk mengambil suatu keputusan
dan Genetic Algorithm lebih ditekankan untuk systematized random search dan
optimasi.
Kecedasan Komputasional bukan merupakan metode tunggal karena dalam
menghadapi masalah komputasi dunia nyata ini, sering kali sangat menguntungkan
untuk mensinergikan beberapa teknik komputasi dari pada digunakan secara
terpisah. Ciri khas dari Kecedasan Komputasional ini adalah penekanan pada
partnership atau kerjasama yang saling menguntungkan dari berbagai metode yang
ada, lebih lanjut gagasan ini disebut Kecedasan Komputasional Hibrid yang
saling mendukung. Metode ini ibarat pilar, saling mendukung dan bekerjasama
dalam memecahkan suatu permasalahan.
2.
Data Mining
Data Mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika,
kecerdasan buatan, machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi
informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database
besar (Turban dkk. 2005)
Kemampuan Data mining untuk mencari informasi bisnis yang berharga dari
basis data yang sangat besar, dapat dianalogikan dengan penambangan logam mulia
dari lahan sumbernya, teknologi ini dipakai untuk :
1. Prediksi trend dan sifat-sifat bisnis, dimana data mining mengotomatisasi
proses pencarian informasi pemprediksi di dalam basis data yang besar.
2. Penemuan pola-pola yang tidak diketahui sebelumnya, dimana data mining
menyapu basis data, kemudian mengidentifikasi pola-pola yang sebelumnya
tersembunyi dalam satu sapuan.
3.
Data mining berguna untuk membuat keputusan yang kritis, terutama dalam
strategi.
B. Sistem Cerdas
(Intelligence System)
Sistem Cerdas (SC) atau Intelligence System adalah sistem yang dapat
mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi
dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sistem Cerdas mempunyai hubungan erat
dengan Kecerdasan Buatan dalam konsep algoritma. Perbedaan aantara Sistem
Cerdas dengan Kecerdasan Buatan adalah terletak pada konsep dasarnya.
Kecerdasan Buatan membahas secara umum bagaimana struktur cara berfikir dan
pola fikir sebuah algoritma, sedangkan untuk Sistem Cerdas merupakan terapan
dari algoritmanya yang dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan. Dengan kata lain
Sistem Cerdas merujuk kepada Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Buatan
merupakan induk dari Sistem Cerdas.
Konsep Sistem Cerdas
1. Tiring Test - Metode Pengujian Kecerdasan
2.
Turing Test - Metode
Pengujian Kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
· Proses uji ini melibatkan penanya (manusia) dan dua objek yang ditanyai.
Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan
diuji.
·
Penanya tidak bisa melihat langsung kepada objek yang ditanya.
· Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban computer dan mana jawaban
manusia berdasarkan jawaban kedua objek tersebut.
·
Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban
manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat
diasumsikan “cerdas”.
3.
Pemrosesan Simbolik
·
Komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka.(pemrosesan
numerik)
· Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih
bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan
komputasi matematis.
· Sifat penting dai AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer
yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam penyelesaian
masalah.
4.
Heuristik
·
Istilah Heuristic diambil dari bahasa yunani yang berarti menemukan.
· Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan suatu pencarian (search)
ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan
sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
5.
Penarikan Kesimpulan
(Inferencing)
·
AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan
(reasoning)
· Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan
kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan
metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
6.
Pencocokan Pola
(Pattern Matching)
· AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha
untuk menjelaskan objek kejadian (events) atau proses dalam hubungan logik atau
komputasional.
Aspek Keilmuan Sistem
Cerdas
Sistem cerdas memiliki
dua aspek keilmuan, yaitu :
1.
Sistem Pakar (Expert
System / ES)
Sistem Pakar adalah aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu
pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik.
Sistem Pakar mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti
pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai
akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.
Sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan
tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali ini adalah General-purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS (dan
program-program yang serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya
terlalu luas, hingga kadang justru meninggalkan pengetahuan penting yang seharusnya
disediakan.
2.
Sistem Pendukung
Keputusan (Decision Support System / DSS)
Sistem Pendukung Keputusan adalah Sistem berbasis komputer yang dirancang
untuk mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi
terstruktur. DSS terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam
caranya memecahkan masalah.
Dalam memecahkan masalah Sistem Pakar lebih dipilih daripada Sistem
Pendukung Keputusan apabila :
· Masalah tersebut melibatkan diagnosis situasi yang kompleks / melibatkan
pembutan kesimpulan / peringkasan dari volume data yang besar.
· Ada tingkat ketidaktentuan dalam aspek masalah tertentu
· Ada kemungkinan bagi ahli manusia untuk memecahkan masalah tersebut dala
jangka waktu yang wajar.
Perkembangan Sistem
Cerdas
Berikut adalah Sistem
Cerdas yang banyak dikembangkan
1.
Pemrosesan Bahasa
Alami (Natural Language Processing)
Memberi kemampuan pengguna komputer
untuk berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa mereka sendiri (bahasa
manusia). Komunikasi dapat dilakukan dengan percakapan alih-alih menggunakan perintah
yang biasa digunakan dalam bahasa komputer biasa.
2.
Bidang Pemrosesan
Bahasa Alami di bagi lagi menjadi 2 bagian yaitu:
· Pemahaman bahasa alami
Mempelajari metode
yang memungkinkan komputer mengerti perintah yang diberikan dalam bahasa manusia
biasa. Dengan kata lain komputer dapat memahami manusia. Pembangkitan bahasa
alami, sering disebut juga sintesa suara. Yang membuat komputer dapat
membangkitkan bahasa manusia biasa sehingga manusia dapat memahami komputer
secara mudah.
· Pemahaman Ucapan/Suara (Speech/Voice Understanding)
Adalah teknik agar
komputer dapat mengenali dan memahami bahasa ucapan. Proses ini mengijinkan
seseorang berkomunikasi dengan komputer dengan cara berbicara kepadanya.
Istilah pengenalan suara, mengandung arti bahwa tujuan utamanya adalah
mengenali kata yang diucapkan tanpa harus tahu apa artinya, dimana bagian itu
merupakan tugas pemahaman suara. Secara umum prosesnya adalah usaha untuk
menterjemahkan apa yang diucapkan oleh seorang manusia menjadi kata-kata atau
kalimat yang dimengerti oleh komputer.
3.
Sistem Sensor dan
Robotik
Sistem sensor seperti system visi dan pencitraan serta system pengolahan
sinyal merupakan bagian dari robotika. Sebuah robot yaitu, perangkat
elektromagnetik yang diprogram untuk melakukan tugas manual, tidak semuanya
merupakan bagian AI. Robot hanya melakukan aksi yang telah diprogramkan
dikatakan sebagai robot bodoh yang tidak lebih pintar dari lift. Robot yang
cerdas biasanya mempunyai perangkat sensor, seperti kamera, yang mengumpulkan
informasi mengenai operasi dan lingkungannya. Kemudian bagian AI robot tersebut
menterjemahkan informasi tadi dan merespon serta beradaptasi jika terjadi
perubahan lingkungan.
C. Sistem
Informasi / Information System (IS)
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas
orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sistem informasi bertindak sebagai penghubung dari bergai konsep diatas dan
juga sebagai pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang didukung
oleh algoritma yang dihasilkan dari Kecerdasan Buatan maupun Sistem Cerdas.
Sistem Informasi juga merupakan hasil yang didapatkan dari Sistem Informasi
Cerdas yang dapat beradaptasi dan berkomunikasi dengan pengguna, memiliki
akurasi yang optimal dengan diterapkannya beberapa algoritma.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cerdas merupakan kemampuan sempurna yang dapat dimiliki oleh seseorang atau
pada bidang tertentu jika terus berusaha untuk mengembangkan apa yang sudah
didapatkan. Cerdas diperlukan dalam bidang sistem informasi sehingga
terciptanya Sistem Informasi Cerdas, yaitu kemampuan mesin atau sistem untuk
beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi
perilaku sistem. Sistem Informasi Cerdas mempunyai 3 aspek utama, yaitu
Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI), Sistem Cerdas (Intelligence
System), dan Sistem Informasi itu sendiri.
Kecerdasan Buatan dalam Sistem Informasi Cerdas mempunyai dua komponen
keilmuam, yaitu Kecerdasan Komputasional dan Data Mining. Sistem Cerdas
mempunyai konsep Tiring Test, Turing Test, Pemrosesan Simbolik, Heuristik,
Penarikan Kesimpulan (Inferencing), Pencocokan Pola (Pattern Matching) dan
mempunyai dua aspek keilmuan, yaitu Sistem Pakar / Expert System (ES) dan
Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS).
B. Saran
Jurnal yang berjudul ‘Pengertian Cerdas dan Hubungannya dalam Bidang Sistem
Informasi‘ ini tentunya masih terdapat kekurangan. Untuk itu, sebagai penyusun
saya mohon maaf atas kekurangan yang ada. Saya juga meminta saran kepada
pembaca jika terdapat kesalahan dalam jurnal ini atau pun mengetahui informasi
yang lebih mengenai materi pengertian cerdas dan hubungannya dalam bidang
sistem informasi.
Sumber
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/07/perlukah-kita-takut-dikalahkan-oleh-kecerdasan-buatan