Sabtu, 25 November 2017

Pengertian Cerdas dan Hubungannya Dalam Bidang Sistem Informasi

ABSTRAK
PENGERTIAN CERDAS DAN HUBUNGANNYA DALAM BIDANG SISTEM INFORMASI

Hana Mansjur
(13115011)
Jurusan Sistem Informasi , Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat 16424, Telp. +62-21 -78881112 ext. 234

Untuk melakukan suatu hal diperlukan sifat cerdas. Cerdas dapat dilakukan dengan mengetahui bagaimana melakukan tindakan yang baik dan benar. Selain itu, cerdas dapat dilakukan dengan memanfaatkan suatu hal yang sudah dimiliki semaksimal mungkin, seperti mengajarkan ilmu yang sepenuhnya dimiliki kepada orang lain tanpa takut ilmu yang dibagikan akan berkurang. Kecerdasan yang dimiliki setiap orang juga memilki beberapa jenis, yaitu kecerdasan linguistik, logika-matematika, visual-spasial, musikal, intrapersonal, interpersonal, kinestetik, dan naturalis.
Pada bidang sistem informasi, cerdas juga dibutuhkan untuk mengembangkan ilmu yang sudah di dalamnya, seperti Sistem Informasi Cerdas, yaitu sistem yang dapat menirukan perilaku manusia yang terbagi menjadi Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (mempunyai sudut pandang kecerdasan, penelitian, bisnis, dan pemrogram, serta mempuyai metode Breadth-first Search dan Depth-first Search, dan dibagi menjadi dua aspek keilmuan, yaitu Kecerdasan Komputasional / Computational Intelligence dan Data Mining), Sistem Cerdas / Intelligence System) (mempunyai konsep Tiring Test, Turing Test, Pemrosesan Simbolik, Heuristik, Penarikan Kesimpulan / Inferencing, Heuristik, Pencocokan Pola / Pattern Matching, serta aspek keilmuan Sistem Pakar / Expert System dan Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System yang dikembangkan untuk Pemrosesan Bahasa Alami juga Sistem Sensor dan Robotika), dan Sistem Informasi sendiri untuk melakukan operasi dan manajemen antara teknologi informasi dan orang yang bertindak dengan bantuan teknologi.

Kata Kunci : Cerdas, Kecerdasan Buatan, Sistem Cerdas, Sistem Informasi


PENDAHULUAN

Setiap manusia diberikan akal untuk berpikir dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam menggunakan akal tersebut tentunya setiap orang dapat berbuat sesuai apa yang dikehendaki. Berdasarkan perbuatan yang dikehendaki tesebut akan lebih baik jika seseorang melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, sehingga terciptanya kehidupan yang berjalan seimbang. Dalam melakukan setiap kegiatan yang bermanfaat tersebut diperlukan suatu ilmu yang harus diketahui. Untuk mengolah ilmu tersebut diperlukan suatu hal agar ilmu tersebut dapat diterima dengan baik dan dikembangkan dengan kreatif, sehingga ilmu tersebut tidak terbuang begitu saja.
Pada setiap bidang ilmu kehidupan, tidak terkecuali ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga diperlukan hal yang dapat membuat dikembangkannya ilmu tersebut sesuai dengan berjalannya zaman, sehingga terciptanya suatu teknologi demi memenuhi kebutuhan. Para pembuat inovasi teknologi juga berdasarkan pada suatu hal ini dalam pembuatan teknologinya.
Suatu hal yang diperlukan tersebut adalah cerdas yang sangat berhubungan dengan berbagai bidang kehidupan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk bidang sistem informasi yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan banyak manfaat yang akan dibahas pada jurnal ini.




PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kata Cerdas 


                  Cerdas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sempurna perkembangan akal budinya untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya; tajam pikiran. Dalam berbagai bidang tentunya diperlukan kecerdasan demi terwujudnya keinginan yang dicapai dalam suatu bidang tersebut,. Kecerdasan dapat dilakukan dengan mengetahui bagaimana melakukan tindakan yang baik dan benar. Selain itu, cerdas dapat dilakukan dengan memanfaatkan suatu hal yang sudah dimiliki semaksimal mungkin, seperti mengajarkan ilmu yang sepenuhnya dimiliki kepada orang lain tanpa takut ilmu yang dibagikan akan berkurang. Kecerdasan sendiri mempunyai pengertian perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi seperti kepandaian, ketajaman pikiran.

Kecerdasan Menurut Para Ahli :
1.     Winston dan Pendergast (1994) : Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari        pengalaman. Memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah dan menyelesaikannya secara efektif.
2.  Gregory : Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.
3.   Anita E. Woolfolk : Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
4.      Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :
·         Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
·         Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
·    Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.


    B.  Jenis – Jenis Kecerdasan
Jenis-jenis kecerdasan menurut Howard Gardner adalah :
1.     Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata yaitu kemampuan untuk menggunakan kata – kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan
2.        Kecerdasan Logika – Matematika
Kecerdasan logika – matematika ialah kecerdasan dalam hal angka dan logika yaitu  kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah
3.        Kecerdasan Visual – Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat)
4.       Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik 
5.       Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri
6.       Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain, kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
7.       Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan
8.       Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan


      C.  Pengertian Sistem Informasi Cerdas
Cerdas juga diperlukan dalam bidang sistem informasi agar terwujudnya inovasi baru, sehingga dibuatlah sisitem informasi cerdas. Sistem Informasi Cerdas atau Intelligence Information System (IIS) didefinisikan sebagai kemampuan mesin atau sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sebagai sistem yang mampu menirukan perilaku manusia, sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan kemampuan dalam hal :
1.        Menyimpan informasi.
2.       Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan menarik kesimpulan.
3.       Beradaptasi dengan keadaan baru.
4.       Berkomunikasi dengan penggunanya.

      D.  Aspek Utama Sistem Informasi Cerdas
Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System=IIS) dibagi menjadi 3 aspek utama,  yaitu:

A.    Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI)


Kecerdasan Buatan bermula pada dua tahun setelah General Electric memasang komputer pertama aplikasi bisnis pada tahun 1956. Konsep dari Kecerdasan Buatan adalah mempelajari kemampuan dari suatu mesin dan algoritma untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata berdasarkan pikiran manusia. Dalam sebuah algoritma, Kecerdasan Buatan terdapat dua persepsi terhadap otak manusia, pertama bagaimana cara berfikirnya dan kedua adalah seberapa besar pola pikir yang dihasilkan. Dari problema tersebut dapat diambil garis besar hubungan Sistem Informasi Cerdas terhadap Kecerdasan Buatan yaitu cara berfikir dan pola fikir.
Pengertian Kecerdasan Buatan menurut para ahli :
·         Marvin Minsky
“Kecerdasan Buatan adalah sebuah disiplin ilmu untuk membuat mesin melakukan banyak hal yang memerlukan kecerdasan jika dilakukan oleh manusia”.  
·          H. A. Simon
“Kecerdasan Buatan merupakan area riset, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas”.
·         Rich and Knight
“Kecerdasan Buatan merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia”.
·          Encyclopedia Britannica
“Kecerdasan Buatan merupakan cabang dari Ilmu Komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”.


Sejarah Kecerdasan Buatan

Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram. Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas ” pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan ” pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada pemerintah AS. Tantangan Hebat DARPA, yang dimulai pada 2004 dan berlanjut hingga hari ini, adalah sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, komputer dan susunan sensor yang canggih, melintasi beberapa ratus mil daerah gurun yang menantang.

Sudut Pandang Kecerdasan Buatan

1.  Sudut Pandang Kecerdasan, Kecerdasan buatan mampu membuat mesin menjadi cerdas (berbuat seperti yang dilakukan manusia)
2.  Sudut Pandang Penelitian, Kecerdasan buatan adalah studi bagaimana membuat komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan manusia
3.   Sudut Pandang Bisnis, Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis dalam menyelesaikan masalah bisnis
4.   Sudut Pandang Pemrogram, Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, problem solving, dan pencarian (searching).

Metode dalam Kecerdasan Buatan

1.     Breadth-first Search
Breadth-first search adalah algoritma yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian seterusnya. Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d dikunjungi lebih dahulu sebelum simpul-simpul pada aras d+1. Algoritma ini memerluka-n sebuah antrian q untuk menyimpan simpul yang telah dikunjungi. Simpul simpul ini diperlukan sebagai acuan untuk mengunjungi simpul-simpul yang bertetanggaan dengannya. Tiap simpul yang telah dikunjungu masuk ke dalam antrian hanya satu kali. Algoritma ini juga membutuhkan table Boolean untuk menyimpan simpul yang te lah dikunjungi sehingga tidak ada simpul yang dikunjungi lebih dari satu kali. Salah satu contoh kakas pencarian yang menggunakan metode BFS adalah WebCrawler. WebCrawler adalah suatu kakas yang membuat indeks isi dari suatu dokumen di Web yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh mesin pencari. Terdapat tiga langkah yang dilakukan oleh WebCrawler ini ketika mengunjungi dokumen, yaitu menandai bahwa suatu dokumen telah dikunjungi, mengenali link yang terdapat pada dokumen tersebut, kemudian isinya didaftarkan pada daftar indeks. Pada akhirnya, WebCrawler akan menampilkan file yang paling banyak berkaitan dengan kata kunci.

2.      Depth-first Search
Depth-first search (DFS) melakukan pencarian secara preorder. Mengunjungi anak suatu simpul sebelum simpul tetangganya. Berkaitan dengan mesin pencari, DFS ini cenderung mengindeks dokumen berdasarkan suatu link.Algoritma DFS yang diterapkan pada mesin pencari dalam melakukan pengindeksan adalah mengunjungi suatu server kemudian menyimpansemua link yang berhubungan dengan server tersebut baru kemudian mengunjungi server lain. Salah satu yang menerapkan algoritma DFS pada mesin pencarian adalah FTPSearch. FTPSearch adalah suatu mesin pencari dokumen yang tersimpan di jaringan ITB. Dapat diakses pada http://ftpsearch.itb.ac.id. FTPSearch akan menampilkan daftar hasil pencarian berdasarkan server. File-file yang tersimpan pada suatu server akan ditampilkan terlebih dahulu kemudian baru berpindah pada server lain. FTPSearch tidak memperhatikan file mana yang lebih berkaitan dengan kata kunci karena FTPSearch tidak melakukan observasi sampai pada isi dokumen tapi hanya melihat judul dokumen


Komponen Keilmuan Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan dalam Sistem Informasi Cerdas dibagi menjadi dua komponen keilmuan, yaitu :

1.     Kecerdasan Komputasional / Computational Intelligence (CI)
 Kecerdasan Komputasional (Computational Intellegent) adalah pendekatan yang muncul untuk komputasi secara paralel yang meniru kemampuan manusia seperti berpikir dan belajar dalam suatu lingkungan dengan ketidakpastian. Kecerdasan Komputasional adalah sebuah pendekatan baru untuk membangun sitem komputasi sistem cerdas yang bertujuan membantu menyelesaikan permasahan manusia.
Kecerdasan Komputasional terdiri dari tiga paradigma komputasi, yaitu: Neural Network System, Fuzzy Logic, Probabilistic Reasoning yang terdiri dari teori Chaos, Belief Networks, Genetic Algorithm. Kontribusi yang sangat penting dari Fuzzy Logic adalah sebuah metode untuk komputasi dengan menggunakan kata-kata, Jaringan Syaraf Tiruan dapat mengidentifikasi sistem, belajar, dan beradaptasi, sedangkan Probabilistic Reasoning untuk mengambil suatu keputusan dan Genetic Algorithm lebih ditekankan untuk systematized random search dan optimasi.
Kecedasan Komputasional bukan merupakan metode tunggal karena dalam menghadapi masalah komputasi dunia nyata ini, sering kali sangat menguntungkan untuk mensinergikan beberapa teknik komputasi dari pada digunakan secara terpisah. Ciri khas dari Kecedasan Komputasional ini adalah penekanan pada partnership atau kerjasama yang saling menguntungkan dari berbagai metode yang ada, lebih lanjut gagasan ini disebut Kecedasan Komputasional Hibrid yang saling mendukung. Metode ini ibarat pilar, saling mendukung dan bekerjasama dalam memecahkan suatu permasalahan.


2.     Data Mining
Data Mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar (Turban dkk. 2005)
Kemampuan Data mining untuk mencari informasi bisnis yang berharga dari basis data yang sangat besar, dapat dianalogikan dengan penambangan logam mulia dari lahan sumbernya, teknologi ini dipakai untuk :
1.    Prediksi trend dan sifat-sifat bisnis, dimana data mining mengotomatisasi proses pencarian informasi      pemprediksi di dalam basis data yang besar.
2.   Penemuan pola-pola yang tidak diketahui sebelumnya, dimana data mining menyapu basis data, kemudian mengidentifikasi pola-pola yang sebelumnya tersembunyi dalam satu sapuan.
3.       Data mining berguna untuk membuat keputusan yang kritis, terutama dalam strategi.

B.    Sistem Cerdas (Intelligence System)
Sistem Cerdas (SC) atau Intelligence System adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sistem Cerdas mempunyai hubungan erat dengan Kecerdasan Buatan dalam konsep algoritma. Perbedaan aantara Sistem Cerdas dengan Kecerdasan Buatan adalah terletak pada konsep dasarnya. Kecerdasan Buatan membahas secara umum bagaimana struktur cara berfikir dan pola fikir sebuah algoritma, sedangkan untuk Sistem Cerdas merupakan terapan dari algoritmanya yang dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan. Dengan kata lain Sistem Cerdas merujuk kepada Kecerdasan Buatan dan  Kecerdasan Buatan merupakan induk dari Sistem Cerdas.  

Konsep Sistem Cerdas
1.     Tiring Test - Metode Pengujian Kecerdasan
2.     Turing Test - Metode Pengujian Kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
·       Proses uji ini melibatkan penanya (manusia) dan dua objek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.
·         Penanya tidak bisa melihat langsung kepada objek yang ditanya.
·      Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban computer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua objek tersebut.
·         Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan “cerdas”.
3.       Pemrosesan Simbolik
·         Komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka.(pemrosesan numerik)
·        Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat  simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis.
·     Sifat penting dai AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam penyelesaian masalah.
4.        Heuristik
·         Istilah Heuristic diambil dari bahasa yunani yang berarti menemukan.
·        Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan suatu pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
5.       Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
·         AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning)
·     Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
6.       Pencocokan Pola (Pattern Matching)
·    AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan objek kejadian (events) atau proses dalam hubungan logik atau komputasional.


Aspek Keilmuan Sistem Cerdas
Sistem cerdas memiliki dua aspek keilmuan, yaitu :

1.     Sistem Pakar (Expert System / ES)
Sistem Pakar adalah aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem Pakar mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.
Sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali ini adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS (dan program-program yang serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya terlalu luas, hingga kadang justru meninggalkan pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.

2.     Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System / DSS)
Sistem Pendukung Keputusan adalah Sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur. DSS terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam caranya memecahkan masalah.
Dalam memecahkan masalah Sistem Pakar lebih dipilih daripada Sistem Pendukung Keputusan apabila :
·     Masalah tersebut melibatkan diagnosis situasi yang kompleks / melibatkan pembutan kesimpulan / peringkasan dari volume data yang besar.
·           Ada tingkat ketidaktentuan dalam aspek masalah tertentu
·       Ada kemungkinan bagi ahli manusia untuk memecahkan masalah tersebut dala jangka waktu yang wajar.


Perkembangan Sistem Cerdas
Berikut adalah Sistem Cerdas yang banyak dikembangkan
1.     Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing)
 Memberi kemampuan pengguna komputer untuk berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa mereka sendiri (bahasa manusia). Komunikasi dapat dilakukan dengan percakapan alih-alih menggunakan perintah yang biasa digunakan dalam bahasa komputer biasa.
2.     Bidang Pemrosesan Bahasa Alami di bagi lagi menjadi 2 bagian yaitu:
·                 Pemahaman bahasa alami
Mempelajari metode yang memungkinkan komputer mengerti perintah yang diberikan dalam bahasa manusia biasa. Dengan kata lain komputer dapat memahami manusia. Pembangkitan bahasa alami, sering disebut juga sintesa suara. Yang membuat komputer dapat membangkitkan bahasa manusia biasa sehingga manusia dapat memahami komputer secara mudah.
·                  Pemahaman Ucapan/Suara (Speech/Voice Understanding)
Adalah teknik agar komputer dapat mengenali dan memahami bahasa ucapan. Proses ini mengijinkan seseorang berkomunikasi dengan komputer dengan cara berbicara kepadanya. Istilah pengenalan suara, mengandung arti bahwa tujuan utamanya adalah mengenali kata yang diucapkan tanpa harus tahu apa artinya, dimana bagian itu merupakan tugas pemahaman suara. Secara umum prosesnya adalah usaha untuk menterjemahkan apa yang diucapkan oleh seorang manusia menjadi kata-kata atau kalimat yang dimengerti oleh komputer.
3.     Sistem Sensor dan Robotik
Sistem sensor seperti system visi dan pencitraan serta system pengolahan sinyal merupakan bagian dari robotika. Sebuah robot yaitu, perangkat elektromagnetik yang diprogram untuk melakukan tugas manual, tidak semuanya merupakan bagian AI. Robot hanya melakukan aksi yang telah diprogramkan dikatakan sebagai robot bodoh yang tidak lebih pintar dari lift. Robot yang cerdas biasanya mempunyai perangkat sensor, seperti kamera, yang mengumpulkan informasi mengenai operasi dan lingkungannya. Kemudian bagian AI robot tersebut menterjemahkan informasi tadi dan merespon serta beradaptasi jika terjadi perubahan lingkungan.

C.     Sistem Informasi / Information System (IS)
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem informasi bertindak sebagai penghubung dari bergai konsep diatas dan juga sebagai pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang didukung oleh algoritma yang dihasilkan dari Kecerdasan Buatan maupun Sistem Cerdas. Sistem Informasi juga merupakan hasil yang didapatkan dari Sistem Informasi Cerdas yang dapat beradaptasi dan berkomunikasi dengan pengguna, memiliki akurasi yang optimal dengan diterapkannya beberapa algoritma.


PENUTUP

A.                Kesimpulan
Cerdas merupakan kemampuan sempurna yang dapat dimiliki oleh seseorang atau pada bidang tertentu jika terus berusaha untuk mengembangkan apa yang sudah didapatkan. Cerdas diperlukan dalam bidang sistem informasi sehingga terciptanya Sistem Informasi Cerdas, yaitu kemampuan mesin atau sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sistem Informasi Cerdas mempunyai 3 aspek utama, yaitu Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI), Sistem Cerdas (Intelligence System), dan Sistem Informasi itu sendiri.
Kecerdasan Buatan dalam Sistem Informasi Cerdas mempunyai dua komponen keilmuam, yaitu Kecerdasan Komputasional dan Data Mining. Sistem Cerdas mempunyai konsep Tiring Test, Turing Test, Pemrosesan Simbolik, Heuristik, Penarikan Kesimpulan (Inferencing), Pencocokan Pola (Pattern Matching) dan mempunyai dua aspek keilmuan, yaitu Sistem Pakar / Expert System (ES) dan Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS).

B.                 Saran
Jurnal yang berjudul ‘Pengertian Cerdas dan Hubungannya dalam Bidang Sistem Informasi‘ ini tentunya masih terdapat kekurangan. Untuk itu, sebagai penyusun saya mohon maaf atas kekurangan yang ada. Saya juga meminta saran kepada pembaca jika terdapat kesalahan dalam jurnal ini atau pun mengetahui informasi yang lebih mengenai materi pengertian cerdas dan hubungannya dalam bidang sistem informasi.


Sumber